⸙͎ O2. 𝐓idak menerima refund jika bukan kesalahan dari store ini.
⸙͎ O3. 𝐏ayment dilakukan di awar agar tidak terjadi 𝐇it n 𝐑un.
⸙͎ O4. 𝐌engisi format berarti sudah fix membeli.
⸙͎ O5. 𝐌asih ragu buat beli? gausah send format.
⸙͎ O6. 𝐂ancel orderan & blok bot dikenakan denda sebesar 5.OOO tanpa penolakan (untuk mengurangi terjadinya ghosting & hnr, jika menolak maka akan kami spill di @.spillhnr)
⌗ 𝐀da yang ingin ditanyakan / ingin mengorder bisa langsung ke : @bloomingsbot
⸙͎ O2. 𝐓idak menerima refund jika bukan kesalahan dari store ini.
⸙͎ O3. 𝐏ayment dilakukan di awar agar tidak terjadi 𝐇it n 𝐑un.
⸙͎ O4. 𝐌engisi format berarti sudah fix membeli.
⸙͎ O5. 𝐌asih ragu buat beli? gausah send format.
⸙͎ O6. 𝐂ancel orderan & blok bot dikenakan denda sebesar 5.OOO tanpa penolakan (untuk mengurangi terjadinya ghosting & hnr, jika menolak maka akan kami spill di @.spillhnr)
⌗ 𝐀da yang ingin ditanyakan / ingin mengorder bisa langsung ke : @bloomingsbot
Telegram’s stand out feature is its encryption scheme that keeps messages and media secure in transit. The scheme is known as MTProto and is based on 256-bit AES encryption, RSA encryption, and Diffie-Hellman key exchange. The result of this complicated and technical-sounding jargon? A messaging service that claims to keep your data safe.Why do we say claims? When dealing with security, you always want to leave room for scrutiny, and a few cryptography experts have criticized the system. Overall, any level of encryption is better than none, but a level of discretion should always be observed with any online connected system, even Telegram.