SURGA RUMAHMU YANG SEJATI
.
Berkata Syaikh Shalih al-Fauzan hafidzahullah
.
الدنيا ليست دارًا للمسلم ، إنما دار المسلم هي الجنة ،وهو وُجد في الدنيا من أجل أن يعمل للجنة
.
"Dunia bukan negeri tempat tinggalnya seorang muslim. Sesungguhnya negerinya seorang muslim adalah surga. Dia ada di dunia adalah agar beramal untuk mendapatkan surga."
.
Syarah al-Arba'in 285
MASIH DI BUKA PELUANG AMAL JARIYAH !!!
.
KAKAK SUDAH SEDEKAH BELUM HARI INI ?
.
UNTUK PEMBEBASAN PERLUASAN LAHAN PESANTREN, MAKAN SANTRI, MENYELESAIKAN PEMBANGUNAN MASJID, ASRAMA DAN RUANG KELAS SANTRI, SERTA SARANA DAN PRASARANA PESANTREN.
.
Jika Sudah jangan lupa ajak sahabat dan keluarga.
.
Jadi Idenya itu adalah kita sama2 berInfak/SEDEKAH minimal Rp.20.000 (bisa atas nama pribadi maupun orang tua) untuk membangun Pesantren yang terletak di Desa Pabangbon Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor.
.
Program Pesantren ini adalah untuk Pembibitan/mencetak DAI, Imam Masjid dan Insyaa Allah untuk Mencetak Ulama di masa depan. Serta MEMBERIKAN PENDIDIKAN TERBAIK dan GRATIS untuk ANAK YATIM & DHUAFA.
.
ÀYO MAKSIMALKAN IBADAH DENGAN BERSEDEKAH UNTUK MEMBANGUN PESANTREN TAHFIDZ BERSANAD
GRATIS UNTUK YATIM DAN DHUAFA.
DAN RAIHLAH PAHALA AMAL JARIYAH.
.
Donasi Anda Bisa Salurkan Melalui Rekening :
Bank Syariah Indonesia (BSI)
a.n YAYASAN FIQIH WANITA INDONESIA
💳 Rekening : 113-00-22-304 (Kode Bank : 451)
.
📲 Konfirmasi Transfer (untuk memudahkan pendataan) :
Ketik : Donasi Pesantren #Nama Lengkap #Jumlah Donasi #tgl Donasi
.
👉 Kirim ke WA : 0812-1949-3241
.
Bisa lewat :
OVO DAN GOPAY DI NOMOR  0812-1949-3241
.
Follow @pesantren.tahfidz.bersanad
KENAPA HARUS BIJAK PAKAI LISAN ?
Perhatikanlah, sesungguhnya karena lisan seseorang bisa terjerumus dalam jurang kebinasaan. Lihatlah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ketika berbicara dengan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu,

“Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku: “Iya, wahai Rasulullah.” Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini”. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda, “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya di dalam neraka selain ucapan lisan mereka?” (HR. Tirmidzi no. 2616)

Hendaklah seseorang berpikir dulu sebelum berbicara. Siapa tahu karena lisannya, dia akan dilempar ke neraka. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
“Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dia pikirkan lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu. Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam.” (HR. Bukhari no. 6478)

“Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dipikirkan bahayanya terlebih dahulu, sehingga membuatnya dilempar ke neraka dengan jarak yang lebih jauh dari pada jarak antara timur dan barat.” (HR. Muslim no. 2988)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.” (HR. Bukhari no. 6018). Oleh karena itu, selayaknya setiap orang yang berbicara dengan suatu perkataan atau kalimat, merenungkan apa yang akan ia ucap. Jika memang ada manfaatnya, barulah ia berbicara. Jika tidak, hendaklah dia menahan lisannya.”

Ibnu Mas’ud pernah berkata, “Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar selain Dia. Tidak ada di muka bumi yang lebih berhak untuk dipenjara dalam waktu yang lama daripada lisan.” (Dinukil dari Jami’ul ‘Ulum wal Hikam)

SUMBER : Rumaysho.com
JANGAN REMEHKAN KEBAIKAN SEKECIL APAPUN!

☑️ Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

لقد رأيت رجلاً يتقلب فى الجنة فى شجرة قطعها من ظهر الطريق كانت تؤذى الناس.

🌟Sungguh aku melihat seorang laki-laki bersenang-senang di dalam surga disebabkan sebatang pohon yang ia singkirkan dari tengah jalan karena mengganggu manusia.

▪️HR. Muslim
Berlemah lembutlah Terhadap Gelas-Gelas Kaca

Semarah apapun engkau kepada wanita, jangan sesekali pernah mengkasarinya, membentaknya, menghinanya, bahkan sampai memukulinya.

Selagi mampu, nasehati ia dengan lembut dan luruskan dengan iman. karena ia bagaikan gelas-gelas kaca. yang apabila pecah, maka akan sulit untuk di perbaiki.

Jangan pernah lupa, dari rahim merekalah kita di lahirkan, dari air susu merekalah kita di besarkan, dari kasih sayangnya lah kita di jaga, serta dari merekalah calon anak-anak mu akan di lahirkan.

Cintai pasanganmu dengan sepenuh hati
MULIANYA MUSLIMAH YANG QA'NAAH

Mereka para suami, terkadang disaat punya masalah yang amat besar, mereka menyembunyikannya dari istrinya. Terkadang, disaat sedang lelahnya bekerja, disaat uang yang didapat tidak mencukupi kebutuhan, namun raga mereka sudah terlalu penat untuk mencarinya lagi, mereka pulang ke rumah berharap ada bidadari yang menyambutnya dengan senyuman yang indah, berharap dengan penghasilan yang seadanya, sang istri menghiburnya dan menerima apapun penghasilan suami tanpa memperhatikan seberapa jumlahnya.

Apa salah satu kunci solusi dari permasalahan di atas? Iya, bersikaplah qana’ah saudariku, qana’ah akan memuliakanmu, melapangkan dadamu, melonggarkan pikiranmu.

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/8685-mulianya-muslimah-yang-qanaah.htm
Sabar Tidak Ada Batasnya
Hakikatnya, kesabaran itu tidak memiliki batas sebagaimana ganjaran yang Allah sediakan bagi mereka yang bersabar pun tidak memiliki batas.

Allah berfirman,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

Ibnu Al-Jauzi mengatakan dalam Tashil li Ulumi At-Tanzil, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. Ayat ini dapat ditafsirkan dengan dua makna. Pertama, orang yang sabar akan mendapatkan balasan pahala atas kesabarannya dan Allah tidak menghisab amalannya. Mereka inilah yang dijanjikan masuk surga tanpa hisab. Kedua, balasan orang yang melakukan kesabaran itu tidak terbatas, lebih banyak dari apa yang diperhitungkan dan lebih besar daripada apa yang ditakar di mizan pahala, inilah pendapat mayoritas ulama.

Sabar adalah amalan yang agung, sampai-sampai Allah katakan bahwasanya Dia bersama orang yang sabar.

وَاصْبِرُوا إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Dan bersabarlah! Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal:46)

Dari ayat ini dapat kita katakan, ketika kita memilih untuk tidak bersabar berarti kita telah memilih untuk melepaskan kebersamaan Allah berupa rahmat dan perlindungan-Nya.

Dengan kesabaran pun Allah akan mengangkat seseorang menjadi pemimpin umat, panutan, dan kedudukan yang mulia. Allah berfirman,

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِئَايَاتِنَا يُوقِنُونَ

“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As-Sajdah: 24)

Demikian besar rahmat dan ganjaran yang Allah berikan bagi orang-orang yang bersabar. Pahala dan keutamaan yang begitu besar ini; ma’iyah (kebersamaan) dari Allah, pahala tanpa batas, kedudukan yang mulia, semestinya menjadikan seseorang berkeinginan kuat dan terpacu untuk mewujudkan hakikat kesabaran itu sendiri, yakni kesabaran yang tiada batas.

Allahu a’lam
Pakaian Wanita Harus Longgar Dan Tebal⁠

Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,⁠
.⁠
نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رؤوسهن كأسنة الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ ولا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ من مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا⁠
.⁠
“Para wanita berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini.” (HR.Muslim no. 2128)⁠

Saudariku, hadits diatas menunjukkan bahwa pakaian seorang muslimah tidak boleh tipis dan tidak boleh tembus pandang yang dapat menampakkan bentuk lekuk tubuh. Pakaian muslimah juga harus longgar dan tidak ketat sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.⁠

Saudariku, maksud “Para wanita berpakaian tapi telanjang” adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis dan ketat sehingga dapat menggambarkan bentuk tubuhnya. ⁠

Saudariku, mari kita nilai pakaian kita sendiri apakah jilbab dan pakaian kita saat ini sudah sesuai dengan syari’at atau belum?⁠
.⁠
Semoga bermanfaat, barakallah fiikum
Jaga diri dirumah, ketika suami tidak ada.

Rumah keluarga adalah rumah kemuliaan dan kehormatan. Allah perintahkan kedua suami istri saling menjaganya. Terutama istri, yang secara khusus Allah perintahkan agar menjaga amanah di rumah suaminya. Karena istri adalah rabbatul bait (ratu di rumah suaminya), yang bertugas menjaga rumah suaminya.

Diantara ciri wanita shalihah, Allah sebutkan dalam al-Quran,

‎فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
Sebab itu wanita yang salehah, adalah yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka. (QS. an-Nisa: 34).

Dan upaya wanita menjaga kehormatan dirinya, harta suaminya, dan rumahnya, merupakan hak suami yang menjadi kewajiban istri.

Referensi: https://konsultasisyariah.com/24473-jangan-menerima-tamu-lelaki-ketika-suami-tidak-di-rumah.html
YANG TERJADI SETELAH KEMATIANMU
-
“Usai kematianmu, sesegera itu manusia akan melupakanmu..
Barangkali satu dua orang masih mengingatmu namun seiring purnama, engkau benar-benar terlupakan..
-
Mereka sibuk dengan dunianya masing-masing. Jika engkau pahami ini, engkau tak akan menjalani kehidupan dengan sibuk meraih ridha dan simpati seorangpun, kecuali Allah saja”
-
✏️ source: @ikhwan.unaaha
2024/05/01 17:57:04
Back to Top
HTML Embed Code: