Telegram Group & Telegram Channel
Rap Outlandish-try not to cry bisu seketika, apabila butang pause pada my music ditekan. Bait lirik terhenti pada noyores, nofeardas, lafey, lasey yang entah apa maknanya. Earphone ditarik melepasi lubang telinga. Badan dengan six pack yang hilang five pack seberat 62 kilo dipaksa bangkit dari empuk tilam. Sesekali bunyi aneh muncul dari dapur, ditambah bunyi laga air dan lantai mengganggu halwa telinga yang sedang khusyuk menghayati lagu, mengacau roh yang hampir mahu lepas dari jasad.

" Aku nak tido lah! "

Raket tennis di sisi kanan kepala katil dicapai malas. Dengan tangan gaya mahu smash bola felt versi vita lores, bersedia membidas kepala penyamun yang berani masuk kerumahnya. Anak tangga ke dapur dituruni dengan berhati-hati tanpa bunyi.

" Penyamun!! "

Teriaknya dari belakang.

Tubuh montel yang agak rendang itu segera berpaling kebelakang. Belum sempat sepatah bersuara, dahinya selamat merasa kayu tennis seberat 396 gram. Padu libasannya, ibarat sedang digelanggang memukul bola felt kuning bergaris putih membalas pukulan lawan. Sudu yang sedari tadi mengacau air terlepas dari genggaman.

" sakit ! "

Tangan pantas menggosok dahi yang kesakitan, darah mula keluar, lajunya sama seperti laju manusia membatch kak ma kembong bila bukak tudung. eh!

" Tuan Ahmar "

Sepatah si montel rendang bersuara.

" Siapa kau? "

Panggilan berbalas soalan.

" saya bibik ita "

Jawabnya ringkas. sambil hujung tudung dibawa kedahi menggelap darah yang hampir menapak ke lantai.

" Oh bibik."

"Bibik?"

Kali ini dengan nada terkejut, baru sedar siapa yang dibelasah dengan kayu tenis tadi.

Mama ni, sejak bila ada bibik baru? Dengusnya sendirian.

Suis lampu utama dapur ditekan. Baru kelihatan raut wajah si montel rendang itu. Penuh kedutan namun bercahaya.

" Maaf bik. saya ingat pencuri. buat apa pukul empat pagi di dapur. risau saya. dahla saya spesis susah tidur. "
Sambil tisu dari atas meja dicapai. membersihkan titisan kecil darah yang jatuh ke lantai.

" Sini bik saya ubatkan lukanya. duduk." lembut.

" Tak pe tuan Ahmar, sikit je ni. lagipun bik ita nak solat kemudian bersahur. takut tak sempat. minta maaf kalau bibik ganggu tidur tuan "

Tambah bik ita.

" Oh yeke bik, kalau macam tu, saya tak mau ganggu, jangan lupa doakan saya "

Balasnya.

" Terima kasih "

Langkah kembali menapak ke bilik tidurnya, kaki lambat lambat berjalan, hatinya sedikit terganggu.



tg-me.com/bentyazid/129
Create:
Last Update:

Rap Outlandish-try not to cry bisu seketika, apabila butang pause pada my music ditekan. Bait lirik terhenti pada noyores, nofeardas, lafey, lasey yang entah apa maknanya. Earphone ditarik melepasi lubang telinga. Badan dengan six pack yang hilang five pack seberat 62 kilo dipaksa bangkit dari empuk tilam. Sesekali bunyi aneh muncul dari dapur, ditambah bunyi laga air dan lantai mengganggu halwa telinga yang sedang khusyuk menghayati lagu, mengacau roh yang hampir mahu lepas dari jasad.

" Aku nak tido lah! "

Raket tennis di sisi kanan kepala katil dicapai malas. Dengan tangan gaya mahu smash bola felt versi vita lores, bersedia membidas kepala penyamun yang berani masuk kerumahnya. Anak tangga ke dapur dituruni dengan berhati-hati tanpa bunyi.

" Penyamun!! "

Teriaknya dari belakang.

Tubuh montel yang agak rendang itu segera berpaling kebelakang. Belum sempat sepatah bersuara, dahinya selamat merasa kayu tennis seberat 396 gram. Padu libasannya, ibarat sedang digelanggang memukul bola felt kuning bergaris putih membalas pukulan lawan. Sudu yang sedari tadi mengacau air terlepas dari genggaman.

" sakit ! "

Tangan pantas menggosok dahi yang kesakitan, darah mula keluar, lajunya sama seperti laju manusia membatch kak ma kembong bila bukak tudung. eh!

" Tuan Ahmar "

Sepatah si montel rendang bersuara.

" Siapa kau? "

Panggilan berbalas soalan.

" saya bibik ita "

Jawabnya ringkas. sambil hujung tudung dibawa kedahi menggelap darah yang hampir menapak ke lantai.

" Oh bibik."

"Bibik?"

Kali ini dengan nada terkejut, baru sedar siapa yang dibelasah dengan kayu tenis tadi.

Mama ni, sejak bila ada bibik baru? Dengusnya sendirian.

Suis lampu utama dapur ditekan. Baru kelihatan raut wajah si montel rendang itu. Penuh kedutan namun bercahaya.

" Maaf bik. saya ingat pencuri. buat apa pukul empat pagi di dapur. risau saya. dahla saya spesis susah tidur. "
Sambil tisu dari atas meja dicapai. membersihkan titisan kecil darah yang jatuh ke lantai.

" Sini bik saya ubatkan lukanya. duduk." lembut.

" Tak pe tuan Ahmar, sikit je ni. lagipun bik ita nak solat kemudian bersahur. takut tak sempat. minta maaf kalau bibik ganggu tidur tuan "

Tambah bik ita.

" Oh yeke bik, kalau macam tu, saya tak mau ganggu, jangan lupa doakan saya "

Balasnya.

" Terima kasih "

Langkah kembali menapak ke bilik tidurnya, kaki lambat lambat berjalan, hatinya sedikit terganggu.

BY Bent Yazid 🥀


Warning: Undefined variable $i in /var/www/tg-me/post.php on line 280

Share with your friend now:
tg-me.com/bentyazid/129

View MORE
Open in Telegram


Bent Yazid 🥀 Telegram | DID YOU KNOW?

Date: |

That strategy is the acquisition of a value-priced company by a growth company. Using the growth company's higher-priced stock for the acquisition can produce outsized revenue and earnings growth. Even better is the use of cash, particularly in a growth period when financial aggressiveness is accepted and even positively viewed.he key public rationale behind this strategy is synergy - the 1+1=3 view. In many cases, synergy does occur and is valuable. However, in other cases, particularly as the strategy gains popularity, it doesn't. Joining two different organizations, workforces and cultures is a challenge. Simply putting two separate organizations together necessarily creates disruptions and conflicts that can undermine both operations.

The global forecast for the Asian markets is murky following recent volatility, with crude oil prices providing support in what has been an otherwise tough month. The European markets were down and the U.S. bourses were mixed and flat and the Asian markets figure to split the difference.The TSE finished modestly lower on Friday following losses from the financial shares and property stocks.For the day, the index sank 15.09 points or 0.49 percent to finish at 3,061.35 after trading between 3,057.84 and 3,089.78. Volume was 1.39 billion shares worth 1.30 billion Singapore dollars. There were 285 decliners and 184 gainers.

Bent Yazid 🥀 from us


Telegram Bent Yazid 🥀
FROM USA