š« Niat bukan sekedar minat. š« Wajib sub CH utama @GALAXYINTERNASIONAL, CH info @InfoHexford dan CH OFC BEM @bem_baramuda. š« Sebar list ke 5 lpm (tidak perlu ss, asalkan jujur). š« Bisa membagi waktu antara RP dan RL. š« Disipilin waktu dan dapat bertanggung jawab. š« Tidak dalam masa H/L/D. š« Mematuhi peraturan yang sudah dibuat. š« Bisa mengikuti semua event yang dibuat dan hal-hal lainya yang dilaksanakan oleh Hexford University. š« Wajib memakai atb yang telah disediakan @atbhexford š« All gender allowed. š« RPRL account allowed. š« Bukan akun perusuh atau mata-mata. š« Dapat menjaga nama baik Hexford University.
š« Niat bukan sekedar minat. š« Wajib sub CH utama @GALAXYINTERNASIONAL, CH info @InfoHexford dan CH OFC BEM @bem_baramuda. š« Sebar list ke 5 lpm (tidak perlu ss, asalkan jujur). š« Bisa membagi waktu antara RP dan RL. š« Disipilin waktu dan dapat bertanggung jawab. š« Tidak dalam masa H/L/D. š« Mematuhi peraturan yang sudah dibuat. š« Bisa mengikuti semua event yang dibuat dan hal-hal lainya yang dilaksanakan oleh Hexford University. š« Wajib memakai atb yang telah disediakan @atbhexford š« All gender allowed. š« RPRL account allowed. š« Bukan akun perusuh atau mata-mata. š« Dapat menjaga nama baik Hexford University.
BY šexford šniversity {Archive}
Warning: Undefined variable $i in /var/www/tg-me/post.php on line 280
Telegram and Signal Havens for Right-Wing Extremists
Since the violent storming of Capitol Hill and subsequent ban of former U.S. President Donald Trump from Facebook and Twitter, the removal of Parler from Amazonās servers, and the de-platforming of incendiary right-wing content, messaging services Telegram and Signal have seen a deluge of new users. In January alone, Telegram reported 90 million new accounts. Its founder, Pavel Durov, described this as āthe largest digital migration in human history.ā Signal reportedly doubled its user base to 40 million people and became the most downloaded app in 70 countries. The two services rely on encryption to protect the privacy of user communication, which has made them popular with protesters seeking to conceal their identities against repressive governments in places like Belarus, Hong Kong, and Iran. But the same encryption technology has also made them a favored communication tool for criminals and terrorist groups, including al Qaeda and the Islamic State.
