Bahkan meskipun cahaya sangat cepatβsekitar 300.000 kilometer per detik, ia tetap tidak instan.
Jika sebuah bintang sangat jauh, cahayanya bisa butuh miliaran tahun untuk sampai ke kita. Maka, ada bagian dari alam semesta yang terlalu jauh sehingga cahayanya belum mencapai Bumi sama sekali.
Kita hidup di dalam βcakrawala kosmikβ, semacam batas pandang sejauh mana cahaya bisa sampai ke kita sejak Big Bang terjadi.
3. Alam Semesta Terus Mengembang
Inilah bagian yang cukup menakjubkanβalam semesta terus mengembang.
Bukan hanya galaksi yang bergerak menjauh, tapi ruang itu sendiri yang melebar. Akibatnya, cahaya dari objek yang sangat jauh mengalami fenomena yang disebut βredshiftββyaitu cahaya berubah menjadi gelombang yang lebih panjang dan keluar dari spektrum yang bisa dilihat oleh mata manusia.
Dengan kata lain, bintang-bintang itu masih bersinar, tapi cahayanya bergeser menjadi cahaya inframerah atau bahkan gelombang radio yang tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang.
Bahkan meskipun cahaya sangat cepatβsekitar 300.000 kilometer per detik, ia tetap tidak instan.
Jika sebuah bintang sangat jauh, cahayanya bisa butuh miliaran tahun untuk sampai ke kita. Maka, ada bagian dari alam semesta yang terlalu jauh sehingga cahayanya belum mencapai Bumi sama sekali.
Kita hidup di dalam βcakrawala kosmikβ, semacam batas pandang sejauh mana cahaya bisa sampai ke kita sejak Big Bang terjadi.
3. Alam Semesta Terus Mengembang
Inilah bagian yang cukup menakjubkanβalam semesta terus mengembang.
Bukan hanya galaksi yang bergerak menjauh, tapi ruang itu sendiri yang melebar. Akibatnya, cahaya dari objek yang sangat jauh mengalami fenomena yang disebut βredshiftββyaitu cahaya berubah menjadi gelombang yang lebih panjang dan keluar dari spektrum yang bisa dilihat oleh mata manusia.
Dengan kata lain, bintang-bintang itu masih bersinar, tapi cahayanya bergeser menjadi cahaya inframerah atau bahkan gelombang radio yang tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang.
BY πππππ‘ππ¦ π¦πππ§π£π’π¦π§
Warning: Undefined variable $i in /var/www/tg-me/post.php on line 283
Telegram has exploded as a hub for cybercriminals looking to buy, sell and share stolen data and hacking tools, new research shows, as the messaging app emerges as an alternative to the dark web.An investigation by cyber intelligence group Cyberint, together with the Financial Times, found a ballooning network of hackers sharing data leaks on the popular messaging platform, sometimes in channels with tens of thousands of subscribers, lured by its ease of use and light-touch moderation.
Telegram auto-delete message, expiring invites, and more
elegram is updating its messaging app with options for auto-deleting messages, expiring invite links, and new unlimited groups, the company shared in a blog post. Much like Signal, Telegram received a burst of new users in the confusion over WhatsAppβs privacy policy and now the company is adopting features that were already part of its competitorsβ apps, features which offer more security and privacy. Auto-deleting messages were already possible in Telegramβs encrypted Secret Chats, but this new update for iOS and Android adds the option to make messages disappear in any kind of chat. Auto-delete can be enabled inside of chats, and set to delete either 24 hours or seven days after messages are sent. Auto-delete wonβt remove every message though; if a message was sent before the feature was turned on, itβll stick around. Telegramβs competitors have had similar features: WhatsApp introduced a feature in 2020 and Signal has had disappearing messages since at least 2016.